Kamis, 12 Juli 2012

Diriku


Bukan mimpi yang membawaku duduk di sini, di tempat ini
Tapi lebih pada ridha ilahi yang menuntunku kemari
Lewat dua insan yang meluruhkan nafas per iring namaku
Aku anggap ini sebagai ridha-Nya
Diriku hanya gumpalan daging yang menyerap barang haram
Hanya kumpulah perilaku – perilaku picik yang terpendam dalam memori
Diriku bukan manusia abadi yang akan kekal
Diriku mampu terpejam saat sinarku padam, meranggas bersama dengan nafasku
Mungkin dengan meluruhnya nafasku semua akan terbina
Cinta yang hendak meranggas, rindu yang pernah meradu
Semua karena piciknya batinku
Apakah dewi waktu tak mampu mengambil diriku yang kelu
Kaku dalam linangan air mata mereka
Syahdu dalam senyuman hangatnya
Mungkin dalam benakku telah terpendam rasa iri yang tak mampu lari
Iri yang tak mampu pergi hingga aku bisa memurnikan nurani
Diriku adalah seonggok periaku tercela yang mampu menghancurkan tiangnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar