Tidakkah hatiku kian melemah
Bukankah senyumku kian terhanyut
Melihatmu yang telah membidik sempurna
Luka yang sedang terbenam dalam nurani
Tiada satupun bahagia yang berbekas
Luka itu seperti hendak menerpa rasa bahagia
Keangkuhan dusta seperti hendak menjadi raja
Sedikit demi sedikit puing hati mulai tercipta
Tersorot murka yang terpancar lewat anggunnya
bahasa
Mungkin ini yang disebut kelaliman
Cambuk – cambuk dan duri – duri seperti ringan
melukai
Pedasnya parang itu seolah telah terbiasa
Demi apakah hati itu menjadi keji
Berulang sayang pernah diberinya
Berualang cinta pernah di hatinya
Sadarlah...
Jangan terus menebar benci
Jangan terus meneteskan pilu
Jangan terus melukiskan amarah itu
Agar cahaya ini tak berharap semu
Merindukan manisnya hati itu kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar